Pembinaan Usia Anak sekolah

By admin_Puskesmas 21 Mar 2024, 11:26:08 WIB Berita Puskesmas
Pembinaan Usia Anak sekolah

Anak usia sekolah merupakan sasaran intervensi kesehatan yang sangat strategis karena jumlahnya besar. Intervensi kesehatan pada sasaran anak usia sekolah dan remaja dapat dijangkau melalui sekolah. Kesehatan anak usia sekolah akan menentukan kualitas hidup mereka nanti pada usia produktif dan harapannya anak menjadi bonus demografi bagi Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dan Global School-based Student Health Survey (GSHS) Tahun 2015, situasi kesehatan anak usia sekolah masih belum sesuai yang diharapkan.

Secara umum anak usia sekolah (7-18 tahun) merupakan kelompok usia yang paling sehat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Namun perilaku mereka dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada saat ini atau di kemudian hari. Beberapa masalah kesehatan pada kelompok ini ialah angka cacingan pada anak SD mencapai 28%. Selain itu, risiko penyakit tidak menular karena obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 8,1%. Anak usia SD sudah mulai merokok yang ditunjukan dengan angka 9,1% pada anak usia 10-18 tahun.

Baca Lainnya :

    Sementara itu, sebanyak 25,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 8,1% remaja berusia 16-18 tahun mengalami stunting. Terkait kesehatan reproduksi, 5,3% remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah dan hanya 36% remaja pernah diajarkan cara menolak ajakan hubungan seksual. Isu lainnya adalah angka penyalah gunaan NAPZA pada usia anak dan remaja, yaitu 22% remaja pernah merokok yang 6,4% di antaranya merokok (GSHS 2015, Riskesdas 2018).

    Memperhatikan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja, penting dipastikan bahwa setiap anak mendapatkan informasi dan edukasi serta upaya pelayanan kesehatan sebagai upaya promotif preventif, diawali dengan pembiasaan pola hidup sehat sedini mungkin. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar dan pendidikan kesehatan melalui anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat karena anak usia sekolah sangat peka untuk mulai menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.

    Beberapa isu kesehatan yang sering terjadi pada kelompok anak usia sekolah dan menjadi prioritas dalam penanggulangannya yaitu masalah gizi, penyakit tidak menular, kesehatan reproduksi, HIV, Napza, kesehatan mental/ Jiwa, sanitasi, kekerasan dan cedera (Permenko PMK No 1 /2018 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja).

    Terdapat 5 strategi yang disepakati bersama untuk menjawab berbagai permasalahan anak usia sekolah dan remaja yaitu peningkatan keterampilan hidup sehat, penguatan akses dan kualitas layanan kesehatan yang komprehensif, penguatan kelembagaan dan kemitraan, pengadaan dan penguatan informasi strategis serta pelibatan anak usia sekolah dan remaja yang bermakna. Kelima strategi ini mengacu pada berbagai kebijakan, sumber daya, program dan layanan yang sudah ada di Indonesia, salah satunya adalah Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).

    Untuk meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah, UPT Puskesmas Stabat telah berkoordinasi dengan pihak sekolah yang ada dalam wilayah kerja puskesmas stabat dalam upaya pemberian informasi kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dengan kerjasama lintas program. 




    Video Terkait:


    Video Terbaru

    View All Video